Sabtu, 25 Mei 2013

Catatan Simbik 09 : Latah dan Korupsi Best Seller

Malam ini hujan mengguyur daerah Balapulang dan sekitarnya, tapi saya koq masih tetap gerah, ya? (kebanyakan dosa kali?) Padahal tadi (pagi) sudah mandi, lho. Tapi biarlah, malam ini saya mandi keringat aja (bau!!!!).

Malam ini kan malam Minggu, buat yang jomblo gak usah kuatir, masih banyak wanita di dunia ini yang mau sama jomblo2 kaya kita (kita? Lu aja kali, gue gak!!). Ngapain juga ngomongin kejombloan? Mending ngomongin judul catatannya, Latah dan KKN. Kenapa judulnya gitu? Apa hubunan latah sama KKN? Saya juga bingung sebenarnya, khekhe....

Menurut kacamata saya (bukan kaca nako, apalagi kaca spion), latah itu semacam 'penyakit' yang bikin seseorang meniru atau mengulangi suatu perbuatan. Misalnya aja, buat yang sering nonton TV pasti tahu Mpok Atiek, artis gaek yang 'hobi'-nya latah. Kalau dikagetin, si Mpok langsung latah, kadang sampai ngomong saru (kotor). Ada juga yang latahnya sampai mukul orang, bahkan ada yang kalau latah dikagetin terus pingsan (apalagi kalau pas dikagetin, yang ngagetin belum mandi 2 tahun). 


Mpok Atiek Latah

Banyak orang latah (alias ikut2an), terutama anak2 muda (yang tua juga kadang suka latah). Setiap ada sesuattu yang lagi in atau mode, pasti diikutin. Contohnya anak2 di kampung saya, kalau satu orang main bola, pasti anak2 lain pada ikutan main bola. Kalau ada yang main layangan, yang lain ikutan main layangan. Para ABG juga gitu modelnya. Lagi heboh Korea2an, langsung pada hobi nonton drama Korea (alias draup, eh, drakor). Lagi musim boyband, langsung pada suka boyband, yang rada berduit malah bikin boyband sendiri (sampai2 para dukun juga bikin boyband). Lagi musim video lipsync sama video youtube, langsung pada bikin video lipsync dan pada narsis lewat youtube. Kemarin2 ada Gangnam Style, Harlem Shake, langsung pada ikut2an. Lagi musim jomblo, pada ikut2an jomblo (gak ada hubungannya kali).

Latah emang sudah merasuk dalam jiwa dan raga rakyat Indonesia. Para petinggi juga suka latah. Lagi musim pejabat mesum, banyak pejabat yang ternyata ketahuan mesum. Lagi musim korupsi, banyak pejabat ikut2an kesandung kasus korupsi. Sampai bawa2 artis2 cewek segala lho. Lagi musim nyalon, pada ikut2an nyalon (nyalon pemimpin, bukan nyalon rambut). Pas Jokowi pakai baju kotak2, semua pada ikut2an pakai kotak2 (sampai2 mukanya juga kotak). Bener2, deh. Kasus korupsi juga menimbulkan latah alias ikut2an model baru. Sedikit yang korupsi, banyak artis dan pesohor2 yang ikut2an diperiksa KPK (yang lagi rame sih, cewe2 yang diperiksa, khekhe).


Budaya Korupsi

Dalam dunia karang-mengarang juga sering tuh terjadi latah-melatah. Misalnya, pernah musim novel2 Islami yang pengarangnya pake El- namanya. Setelah satu novel laris (best seller), muncullah novel2 sejenis yang penulisnya juga pake El- belakangnya. Begitu juga pas novel tentang 'tukang mimpi' lagi musim, muncul novel2 yang temanya mirip. Latah emang sudah menyebar ke mana2. Tapi bukan latah yang buruk juga, sih. Cuma rada bosen aja, bolak-balik lihat novel yang temanya gitu2 aja, kalau gak cinta ala2 agamis, ya tentang mimpi2. Memang yang lagi laku yang tema gitu2 kali, ya. Tapi banyak buku yang nyantumin embel2 'Best Seller', emang berapa miliar orang yang baca sampai bisa jadi best seller? Yang beli jangan2 pegawai percetakannya sendiri (just kidding, wkhwkhwkh).

Ada satu lagi yang ngeselin, sms nipu "Mama minta pulsa" dan sejenisnya. Awalnya sih kayanya gak ada keluarga saya yang dapat sms begitu. Tapi setelah di TV ramai2 diberitain sms panipuan gitu2, orang serumah jadi pada dapet sms gitu. Pernah saya dapat sms gitu, isinya "Mama minta pulsa", saya bales aja, "Mama saya gak punya henpon tuh. Salah sambung kali..." Beberapa hari yang lalu om saya juga sempat hampir ketipu. Dapet sms menang undian Indrosat, saya juga sampai hampir percaya, soalnya penipunya sempet2nya bikin blog yang mengatasnamakan si Indrosat tadi. Tapi setelah ditelusuri ke akar2nya, cuma apus2 (untung ada saya, detektif romantika). Media juga jadi biang keladi latah di negeri ini. Semua berita yang lagi hot langsung diberitakan berhari2, kadang suka dibesar2kan (padahal cuma berita kecil). Setelah tahu yang lagi model, akhirnya latah deh alias ikut2an. Katanya biar gak ketinggalan jamban, eh, jaman, padahal yang diikutin yang gak sesuai aturan.

Namanya sudah mendarah daging ya susah dihilangin. Ibarat paku masuk ke daging, ngeluarinnya kudu pake operasi. Latah memang udah jadi salah satu budaya buruk bangsa kita. Suka ikut2an budaya luar, tanpa menyaring mana yang baik, mana yang buruk. Tetangga punya mobil, ikut2an beli mobil. Tetangga punya istri 2, ikut2an punya istri 2 (eh???). Ikut2an sih boleh, tapi ikut2an yang baik aja, lah. Ikut2an majelis taklim, iku2an shalat jamaah di masjid. Asal jangan ikut2an jihad bikin bom, loh ya (ditangkep Densus). Jangan ikut2an yang jelek2 kaya korupsi, nipu, de el el.

Ya udah, semoga kita bisa punya kepribadian tangguh dan gak mudah terpengaruh sama budaya yang gak sesuai dengan jiwa dan semangat Pancasila dan agama.

Selamat malam.

:D

end

(Kamar, 26-05-'13; jam 20.48)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar