Minggu, 19 Desember 2010

Luka Hati

Dalam kesunyian malam gulita,
terkoyaklah kelopak kerinduan,

indah terhampar di sudut mata,

sirna dalam pekatnya

kabut-kabut kebencian. . .


Jauh terasa kenyataan hidup.

Terjatuh ku dalam kelamnya penantian,

Nikmati setumpuk kesedihan,

teronggok diam di sisi hati.

Nantikan saat ‘tuk kembali,

peluk hati yang t’lah tersayat perih,

memupuk duka tiada ‘kan sirna. . .


Bertahan tak lagi sanggup,

semua alasan tiada guna,

sesal ku tahu namamu.

Telah merobohkan, kokohnya batang kehidupan.

Mencabut paksa, akar kepercayaan.

Rontokkan daun-daun bahagiaku.

Musnahkan semua memori,

saat kau tak temani lagi. . .


Sendiri, sunyi, sepi,

mulai rasuki diri,

hingga langit kian tak tergapai.

Terlalu tinggi semua yang teraih.

Terlalu jauh harapan dari cinta.

Tiada yang sanggup hapuskan luka dariku. . .


Sampai kini,

Aku masih sendiri,

Aku masih terluka. . . .



[Indra Airlangga]

Balapulang, 15 November 2010


Pesan Dari Hati

Adinda, dalam malam mengantar hening
sampaikan pesan di sisi jiwa nan bening

untuk kau cerna di terang hati

jadi pelita di gelap hari


Ku lihat kini, kaumulai merapuh

lama tersesat meraba kabut

tanggalkanlah semua angkuh

biar mimpi peluk hati hingga fajar bersambut


Hari terasa biaskan mata

terkecoh angin pada arahmu

hati telah retak karena cinta

rantai hidup belenggu sayapmu


Tak perlu tangisi sudah

luka perih kian bernanah

karena bunga tiada ‘kan semi

dan burung-burung enggan bernyanyi


Biar waktu hanyutkan sedihmu

jauhi dirimu terbawa luas samudera

kenanglah tawa kita di kala itu

saat tiada tangis meraja sukma


Mungkin ragaku tak selamanya akan

jaga hatimu hingga senja

tapi kau’kan selalu temukan ku ada

bersama pagi yang kausambut dengan senyuman



[Indra Airlangga]

Balapulang, 1 Juni 2010


Sabtu, 18 Desember 2010

Biar Sendiri

Dingin ku raba malam
Sepi ku genggam erat
Hilang rupa tanpa rasa
Hendak ke mana sayapku terbang?
Tiada tujuan
Tersesat arah
Rindukan satu hati
Sarat cinta tanpa emosi

Karena sayap telah lelah
Karena langkah telah letih
Biar ku kecap sedikit damai
Bisa ku hirup secuil nurani
Barang sekejap
Tiada apa

Lalu pergilah kalian
Biar aku sendiri tanpa caci
Biar aku merana tanpa cinta
Biar aku mati tanpa hati. . .


[Indra Airlangga]
Balapulang, 18 Juli 2010

Puisi Cinta I

Malam menyurut tinggalkan luka
Lelahkan langkah kita sepanjang waktu
Riuh hari berganti sepi
Rebahkan jiwamu di peraduan janji
Kita jalin impian uraikan rasa
‘Kan ku tancapkan pusaka hati
Cinta nan suci hingga kau mengerti
Kelak rindu 'kan bawa anganmu padaku. . .

Usah kaulawan hati
Biar sinar gemintang tuntun arah kita
Walau cinta jauh terasa dari nyata
Karena hati kita yang 'kan rasa
Pandanglah jauh ke cakrawala
Di sanalah dua hati terpaut
Dalam ikatan abadi cinta sejati
Yang cerahkan suram dunia. . .

Ingin ku tatap matamu selamanya
Tanpa ada terpejam barang sejenak
Meski sang waktu terus menjauh
Iringi jalan kita satukan cita
Percayakan hatimu 'kan ku jaga sepenuh jiwa
Dan kita 'kan terus hidup dalam impian zaman
Tanpa ada ombak yang rapuhkan kita
Tanpa ada benci yang rusakkan jiwa. . .

Semoga cinta ini 'kan selalu mekar
Laksana sakura di kala semi
Semoga sayang ini takkan pudar
Seperti langit yang teduhkan dunia
Jangan serahkan dirimu pada nasib
Karena nasib bukan untuk cinta
Lepaskan belenggu dunia raih cinta hakiki
Terbangkan sayap kita menuju surga cinta berdua. . . .


[Indra Airlangga]
Balapulang, 3 Agustus 2010