Halo,
kawan-kawan! Gimana puasanya? Semoga
lancar deh, ya. Oh iya, udah tahu
kan, siapa kami? Apa? Belum? Wah, payah! Ya udah,
kami kasih clue deh. Kami ada dan
selalu bergerak dalam tubuhmu. Badan kami bentuknya bulat pipih dan cekung
bagian tengahnya. Warna kami merah. Siapakah kami ini? Ada yang tahu? Ya,
betul! Kamilah sel darah merah atau
bahasa kerennya, eritrosit. Kok bisa kami dipanggil eritrosit? Bahasa
mana, tuh? Kami jelasin dikit, deh. Eritrosit itu asalnya dari
bahasa Yunani, “erythros” artinya merah dan “kytos” yang artinya selubung
sel. Bentuk sel kami bulat pipih, kaya cakram. Bagian tengah sel kami cekung
alias bikonkaf dan kami gak punya
inti sel. Diameter sel kami cuma sekitar 7,5 sampai 8 μm, tebal bagian tepi sekitar 2 μm, dan bagian tengah sekitar 1 µm. Kecil banget, ya? Tapi kecil-kecil gini, kami penting banget buat tubuh
kalian. Kalau kata peribahasa, “kecil-kecil cabe rawit”, gitu. He he he….
Kamilah bagian utama dari sel-sel darah dalam tubuh
kalian, karena jumlah kami paling banyak dibandingkan saudara-saudara kami
sesama sel darah. Tahu kan, saudara kami? Itu lo, si darah putih sama keping
darah. Kalau pada pria dewasa, jumlah
kami kurang lebih ada 5 juta butir per
1 mm3 darah, sedangkan pada wanita dewasa
sekitar 4 juta per 1 mm3. Wah, wah, banyak banget ya! Tapi jumlah kami bisa
meningkat pada tubuh kalian yang tinggal di daerah pegunungan atau dataran
tinggi. Kok, bisa? Soalnya kadar oksigen di dataran tinggi lebih rendah,
jadinya tubuh kalian beradaptasi dengan menghasilkan sel darah merah lebih
banyak, gitu, lo! Jumlah kami juga bisa berkurang pas kalian lagi kurang sehat,
misalnya lagi kena malaria, bukan malarindu lo, ya. He he he…. Selain itu, bisa
juga karena ada kegagalan pembentukan sel darah merah atau kekurangan Hb. Apaan
tuh, Hb? Nanti kami jelasin, deh ya.
Kalau sampai jumlah kami di bawah normal, kalian bisa kena penyakit anemia atau biasa disebut kurang darah.
Biasanya kalian jadi lemah, letih, lesu, lunglai, loyo, sampai lempe-lempe
awake. He he….
Kamilah yang bikin darah kalian warnanya
merah. Hebat, kan? He he he…. Tahu gak,
dari mana asal warna merah kami? Asalnya tuh,
dari semacam senyawa protein yang disebut Hemoglobin
alias zat warna darah. Hemoglobin, atau disingkat Hb, dalam sel kami berkombinasi
dengan senyawa heme yang mengandung
zat besi. Makanya, kalau orang kena anemia atau kurang darah, dianjurkan
banyak-banyak makan makanan yang mengandung zat besi. Nah, hemoglobin inilah
yang fungsinya ngangkut oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh, mulai organ-organ besar sampai ke pelosok sel-sel
tubuh. Bayangin aja, seandainya gak ada
hemoglobin, siapa yang mau nganterin
oksigen ke seluruh tubuh kalian? Masa, mau minta anterin tukang pos, kan repot? He he he…. Darah yang mengandung
banyak oksigen biasanya berwarna merah terang, sedangkan darah yang mengandung
banyak karbon dioksida warnanya merah gelap. Kalau seseorang darahnya
kekurangan oksigen, tubuhnya akan berwarna kebiru-biruan atau disebut juga sianosis.
Kami
lahir dan dibesarkan di sumsum merah
tulang pipih kalian lewat proses yang disebut eritropoesis. Tapi waktu kalian masih dalam kandungan, kami
dibentuk di hati dan limpa. Setelah dewasa, inti sel kami
direduksi alias menyusut, kemudian kami keluar dari sumsum merah melalui
pembuluh darah menuju jantung ditemani plasma
darah. Si plasma ini yang jadi pelarut sel-sel darah dalam tubuh. Dari
jantung inilah perjalanan hidup kami dimulai. Jeng jeng jeng jeng…. Kami masuk ke serambi kanan jantung, kemudian
ke bilik kanan. Bilik kanan jantung memompa kami naik ke arteri pulmonalis, yaitu pembuluh arteri atau nadi yang menuju ke paru-paru. Di paru-paru, hemoglobin
mengikat oksigen, tapi gak pakai tali
lo, ya. Setelah itu, kami kembali ke jantung melalui vena pulmonalis, pembuluh vena yang keluar dari paru-paru dan masuk ke serambi kiri jantung, lalu ke bilik kiri. Otot-otot bilik kiri
memompa kami naik ke aorta, pembuluh
nadi terbesar yang menjadi jalan utama darah ke
seluruh tubuh. Kami pun mulai bergerak ke seluruh tubuh sesuai gerakan jantung.
Kami mengunjungi semua sel dan organ dalam tubuh kalian. Mulai dari kepala, pundak,
lutut, kaki, lutut, kaki, kaya lagu anak-anak, ya? He he he…. Pokoknya seluruh pelosok tubuh kalian gak
ada yang gak kami masukin. Jantung sendiri juga dapat pasokan oksigen dari kami, melalui
pembuluh darah yang namanya arteri
koronaria. Makanya ada yang namanya penyakit jantung koroner, karena
terjadi penyumbatan di arteri koronaria. Makanya, kalian harus mengurangi
makanan-makanan berkolesterol, karena bisa menyumbat pembuluh arteri tadi.
Di sel-sel tubuh, oksigen yang kami bawa
berdifusi ke sel-sel tubuh dan darah mengambil karbon dioksida sisa respirasi
sel. Kami pun kembali menuju jantung melalui pembuluh vena dan mengulang proses yang sama seperti tadi. Saat memasuki
paru-paru, kami melakukan barter karbon dioksida dengan oksigen untuk kami
edarkan kembali, begitu seterusnya sampai kami akhirnya jadi usang dan udah gak efektif lagi buat ngangkut oksigen. Itu akhir perjalanan kami, sekitar
120 hari umur kami. Pendek amat, ya? Hiks hiks…. Tapi walau pendek umurnya,
yang penting manfaatnya penting kan, buat tubuhmu. He he….
Setelah
kami mencapai umur 120 hari, kami akan dirombak oleh hati dan limpa. Hemoglobin
dalam sel kami akan diubah jadi zat warna empedu atau bilirubin yang warnanya kekuningan dan biliverdin yang
warnanya kebiruan. Fungsi bilirubin untuk mengemulsi lemak dan dikeluarkan ke
saluran empedu yang bermuara di usus. Bilirubin setelah dioksidasi dalam usus
menjadi urobilin untuk member warna pada feses dan urin kalian. Nah, zat besi
dalam hemoglobin gak ikut
dikeluarkan, tapi dipakai untuk membuat generasi eritrosit baru oleh sumsum
merah. Kira-kira setiap
hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang dari
1% dari jumlah kami seluruhnya.
Nah,
begitulah kawan-kawan, sekilas cerita perjalananku. Gimana, lumayan seru, kan? Walau hidupku singkat, tapi aku bangga
bisa berguna buat kalian. Moga-moga ceritaku ini bisa jadi inspirasi dan
bermanfaat ya, buat kalian semua. Selalu jaga kesehatan. Selamat berpuasa. ^_^
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar