Minggu, 19 Desember 2010

Luka Hati

Dalam kesunyian malam gulita,
terkoyaklah kelopak kerinduan,

indah terhampar di sudut mata,

sirna dalam pekatnya

kabut-kabut kebencian. . .


Jauh terasa kenyataan hidup.

Terjatuh ku dalam kelamnya penantian,

Nikmati setumpuk kesedihan,

teronggok diam di sisi hati.

Nantikan saat ‘tuk kembali,

peluk hati yang t’lah tersayat perih,

memupuk duka tiada ‘kan sirna. . .


Bertahan tak lagi sanggup,

semua alasan tiada guna,

sesal ku tahu namamu.

Telah merobohkan, kokohnya batang kehidupan.

Mencabut paksa, akar kepercayaan.

Rontokkan daun-daun bahagiaku.

Musnahkan semua memori,

saat kau tak temani lagi. . .


Sendiri, sunyi, sepi,

mulai rasuki diri,

hingga langit kian tak tergapai.

Terlalu tinggi semua yang teraih.

Terlalu jauh harapan dari cinta.

Tiada yang sanggup hapuskan luka dariku. . .


Sampai kini,

Aku masih sendiri,

Aku masih terluka. . . .



[Indra Airlangga]

Balapulang, 15 November 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar